Aburizal
Bakrie dilahirkan di Jakarta pada tanggal 15 November 1946. Dia adalah anak
sulung dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, dan akrab
dipanggil Ical. Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut
Teknologi Bandung pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan
keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok
Usaha Bakrie (1992-2004) Aburizal Bakrie sudah menjalani bisnis pada tahun 1992
dengan cara melanjutkan usaha sang ayah yaitu menjadi pemimpin dari Bakrie
Group. Bahkan di tangannnya, perusahaan ini menjadi semakin maju dan
terkenal di Indonesia bahkan di dunia.
Ir. H.
Aburizal Bakrie berasal dari keluarga yang memang cukup mapan. Ayahnya bernama
Achmad Bakrie berasal dari Lampung yang merupakan pemimpin dari Bakrie Group
dan bisnisnya lalu dilanjutkan oleh Aburizal Bakrie. Sedangkan ibunya bernama
Roosniah Nasution berasal dari Langkat, Sumatera Utara. Pria yang kerap disapa
Ical ini memang terlahir sebagai anak sulung. Beliau mempunyai 3 saudara yaitu
Roosmania Odi Bakrie, Indra Usmansyah Bakrie, dan Nirwan Dermawan Bakrie. Ia
menikah dengan seorang wanita bernama Tatty Murnitriati dan mempunyai 3 orang
anak yaitu Anindya Novyan Bakrie, Anindhita Anestya Bakrie, dan Anindra
Ardiansyah Bakrie.
Untuk bisnis,
awalnya Aburizal Bakrie melanjutkan usaha ayahnya di bidang rempah dan hasil
perkebunan yaitu Bakrie Group semenjak dirinya lulus dari ITB. Dibawah
kepemimpinannya, Bakrie semakin sukses dan berkembang hingga merambah ke
industri pertambangan, telekomunikasi, informasi, industri baja dan media
massa. Selain menggeluti bidang bisnis, ternyata Aburizal Bakrie juga memiliki
bakat di bidang politik. Pada tahun 1994, beliau berhasil menjabat sebagai Ketua
Umum Kadin dan Persatuan Insinyur Indonesia.
Pada tahun
2004, Aburizal Bakrie memutuskan untuk beralih ke dunia politik. Pada saat itu
beliau menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Dan
pada tahun 2009, beliau terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golongan Karya.
Pada tahun 1986 beliau mendapatkan penghargaan
dari Junior Chamber of Comerce “The Outstanding Young People”. Lalu pada tahun
1995 mendapatkan penghargaan “Businessman of the Year” dari Harian Republika
sebagai pebisnis paling sukses tahun 1995. Lalu pada tahun 1997 ASEAN Business
Forum memberikan penghargaan kepada Aburizal Bakrie sebagai “ASEAN Business
Person of the Year”. Selain penghargaan, beliau juga mempunyai beberapa
prestasi lain yaitu Ketua Bidang Dana Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI)
periode tahun 1985 sampai dengan 1993, Presiden Asean Chamber of Commerce and
Industry di tahun 1996 sampai 1998, dan prestasi yang paling baru diraihnya
adalah sebagai Ketua Umum DPP Partai GOLKAR untuk periode 2009 sampai dengan
2014.
Pada tahun
2007, keluarga Bakrie dikabarkan majalah Forbes sebagai orang terkaya di
Indonesia. Menurut majalah tersebut, Aburizal bisa melipatgandakan kekayaannya
sehingga bisa menjadi orang terkaya di Indonesia. Bahkan dalam setahun saja beliau
bisa menambah kekayaannya hingga 5 kali lipat. Ini mengakibatkan posisi sukanto tantono yang
saat itu merupakan orang terkaya di Indonesia harus tergeser oleh Aburizal
Bakrie. Namun pada tahun 2010 kekayaannya menurun dan menduduki 10 besar orang
terkaya di Indonesia dan tahun 2011 juga menurun sehingga Aburizal Bakrie
menduduki posisi ke 30 jajaran orang terkaya di Indonesia.
No comments:
Post a Comment